Spiritsumbar.com, Jakarta – Sabtu 25 April 2020 lalu sejatinya diperingati sebagai hari Otonomi Daerah (Otda) ke 24. Milad Otda tersebut biasanya diselenggarakan meriah oleh seluruh daerah baik tingkat pemerintah provinsi, hingga di tingkat kabupaten dan kota.
Kegiatan rutin yang kerap digelar berupa upacara bendera, pemberian penghargaan pada kepala dinas, badan, camat, lurah, dan kepala desa yang melakukan terobosan hebat, sampai penyerahan hadiah bagi pemenang lomba otonomi daerah.
Selanjutnya tiap daerah, berusaha memberikan sentuhan kreasi tersendiri guna memeriahkan milad otda di daerahnya seperti mengadakan pawai, pameran, malam hiburan, dan sebagainya.
Namun, pandemi Covid-19 yang telah menyebar di seluruh provinsi Indonesia membuat pemerintah meniadakan seluruh rangkaian acara peringatan hari jadi otonomi ini.
Demikian penuturan pakar Otda, Prof. Dr. Drs. H. Djohermansyah Djohan, M.A atau yang akrab disapa Prof Djo saat diwawancarai melalui aplikasi daring, Selasa (28/4/2020).
Dengan raut sedih Presiden i-OTDA ini mengenang lika-liku HUT Otda yang ditetapkan dengan Keppres RI No 11 Tahun 1996, 24 tahun lalu. “Sejak timbulnya reformasi, hari Otda sempat mati suri. Pemerintah akhirnya menghidupkannya kembali mulai tahun 2011, waktu itu saya menjabat Dirjen Otda Kemendagri, ditandai dengan penyerahan penghargaan kepada daerah berprestasi,” terang Prof Djo.