“Untuk para calon kepala daerah yang bertarung, JPS meminta agar siap menang dan siap pula untuk kalah. Jangan sampai ada tindakan-tindakan yang berlawanan dengan hukum yang bisa membuat suasana menjadi gaduh. Jaga komitmen untuk terwujudnya pilkada badunsanak,” tukas Heri.
Sebagaimana diketahui, JPS merupakan wadah para pemimpin redaksi, baik media cetak, elektronik dan online di Sumbar, yang bersifat independen dan non-partisan.
Hadir dalam ekspose JPS tersebut belasan pemred dari media cetak, elekronik dan online yang ada di Sumbar.
Tim penyusun rekomendasi tersebut, di antaranya Isa Kurniawan, Adrian Tuswandi, Gusriyono, Rakhmatul Akbar, Nofal Wiska, Saribulih, Novrianto, Almudazir dan Heranof Firdaus.
Gusriyono memaparkan, sebagai langkah awal pergerakan JPS, diadakan diskusi publik dengan tema “Mencari Pemimpin Sumbar ke Depan” yang dimoderatori Dosen IAIN Imam Bonjol Dr Abdullah Khusairi. Ketika itu hadir sebagai pembicara penasihat JPS Khairul Jasmi, Dosen Fisip Unand Ainul Zetra dan Anggota DPD RI Leonardy Harmainy.
Dari diskusi tersebut berkembang ide untuk melanjutkan ke persoalan yang lebih khusus, yaitu, perekonomian Sumbar, sebagai salah satu indikator keberhasilan pemimpin.