“Kualitas produk UMKM ini sangat bagus namun pada kondisi wabah, yang membeli sangat sedikit karena kemampuan daya beli masayarakat menurun,”ujar Nevi.
Nevi mengatakan juga sampai Mei 2020, tingkat pengangguran semakin bertambah. “Dan biasanya, tingkat kemiskinan secara total negara kita akan menunjukkan hal sama, meningkat juga. Masyarakat Indonesia, kini telah merubah prioritas konsumsi untuk mempertahankan hidupnya dengan mengarahkan anggaran rumah tangga untuk membeli produk pangan,”ujar Nevi.
Dilain pihak, kata Nevi Zuairina banyak para pekerja terancam tidak mendapat THR bahkan tidak mendapat penghasilan. Ini berlaku bagi para pegawai kantoran atau lapangan maupun para pengusaha mikro atau kecil.
“Ibu membeli Songket dan mukena produksi UMKM yang sangat terdampak wabah. Selain untuk membantu UMKM, juga mudah-mudahan akan menjadi pengganti THR bagi penduduk Sumbar yang sangat terdampak secara ekonomi,” ujarnya.
“Produk ini selain dapat mempertahankan kelangsungan aktivitas UMKM tetap beroperasi, juga sekaligus produknya dapat disalurkan selain untuk warga yang sangat kekurangan juga untuk kebutuhan tim sukses yang mayoritas ibu-ibu aktivis”, tutup Nevi Zuairina.(rel)