Dalam perjalanan mengelola media Intisari dan Kompas, keduanya berbagi tugas dan mereka tidak suka tampil. “Tapi karena saya membidangi redaksi, mau tidak mau harus tampil,” kata Jakob suatu ketika.
Di majalah Intisari dan Harian Kompas, kedua tokoh itu meletakkan fondasi idealisme, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan serta meletakkan filosofi dalam pengembangan perusahaan pers.
Khusus dalam merekrut wartawan dan karyawan, Ojong mengutamakan “watak baik” daripada keterampilan atau skill yang dimiliki. Adapun kekurangan keterampilan, menjurut dia bisa ditingkatkan melalui pelatihan, pendidikan, dan kursus.
Dalam menjamin masa depan karyawan, pimpinan Kompas kemudian mengembangkan bisnisnya ke penerbit dan toko buku Gramedia serta dunia perhotelan yang diberi nama Santika.Tujuannya, kalau Kompas diberangus, karyawan masih ada tempat bekerja.
Ada pesan penting dari Ojong dan Jacob untuk para pengelola perusahaan. Menurut mereka, perusahaan yang baik adalah perusahaan yang dapat menjamin kesejahteraan karyawannya.
Artinya, kalau pemimpin perusahaan tidak ada lagi, perusahaan harus tetap bisa berjalan, sehingga perlu disusun suatu sistem untuk memungkinkan terwujudnya hal itu serta memungkinkan terciptanya kader-kader yang kompeten, profesional, dan berintegritas.