Keberhasilan ANTARA menyiarkan berita Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia dari Gedung ANTARA di Jalan Antara, Pasar Baru Jakarta Pusat pada 17 Agustus 1945 ke seluruh dunia adalah wujud kecintaan dan baktinya yang besar bagi perjuangan bangsa Indonesia.
Adam Malik sendiri merupakan personifikasi utuh dari kedekatan antara pers dan diplomasi. Jangan kaget, pria otodidak yang secara formal hanya tamatan SD (HIS) ini pernah menjadi Ketua Sidang Majelis Umum PBB ke-26 di New York.
Kemahirannya memadukan pers dan diplomasi menghantarkannya menimba berbagai pengalaman sebagai Duta Besar, Menteri, Ketua DPR hingga menjadi Wakil Presiden RI.
Pria cerdik berpostur kecil yang dijuluki “si kancil” itu dilahirkan di Pematang Siantar Sumatra Utara pada 22 Juli 1917 dari pasangan Haji Abdul Malik Batubara dan Salamah Lubis.
Sebagai seorang wartawan, diplomat, bahkan birokrat, ia sering mengatakan “semua bisa diatur”. Selaku wartawan dan diplomat, ia memang dikenal selalu mempunyai 1001 jawaban atas segala macam pertanyaan dan permasalahan yang dihadapkan kepadanya.
PK Ojong-Jakob Oetama
Berbicara tentang dua tokoh pers ini, yaitu Petrus Kanisius (PK) Ojong (1920- 1980) dan Jakob Oetama (1931- 2020) sulit menceritakannya secara terpisah, karena selama memimpin Harian Kompas keduanya selalu bersama-sama.