Hingga saat ini jumlah populasi Komodo di Pulau Komodo didominasi oleh komodo jantan ketimbang Komodo betina, dengan rasio 4:1. Kendati demikian perihal kawin mengawin, Komodo Betina punya standar dan kriteria tersendiri dalam memilih pasangan kawinnya. Komodo Betina hanya mau dikawinin oleh Komodo Jantan yang berbadan besar dan kekar.
Komodo betina biasanya meletakkan telurnya di lubang tanah, cekungan di tebing bukit atau gundukan sarang burung gosong berkaki-jingga yang telah ditinggalkan. Akan tetapi, komodo lebih suka menyimpan telur-telurnya di sarang yang telah ditinggalkan. Sarang komodo rata-rata berisi 20 telur. Komodo betina berbaring di atas telur-telur itu untuk mengerami dan melindunginya sampai menetas setelah dierami selama 7 – 8 bulan.
Proses penetasan adalah usaha melelahkan untuk anak komodo, yang keluar dari cangkang telur setelah menyobeknya dengan gigi telur yang akan tanggal setelah pekerjaan berat ini selesai. Setelah berhasil menyobek kulit telur, bayi komodo dapat berbaring di cangkang telur mereka untuk beberapa jam sebelum mulai menggali keluar sarang mereka. Ketika menetas, bayi-bayi ini sangat rentan dimangsa oleh predator atau komodo lainnya.