Ini Alasan Sumedang Lirik Tembakau Hitam Limapuluh Kota

oleh

“Selain potensi sumber daya alam yang subur untuk pertanian-perkebunan, kami juga memiliki sumberdaya manusia berlimpah, yang siap diberdayakan seiring meningkatnya stimulus perekonomian dari sisi investasi dan eksport-import. Lebih separuh masyarakat kami berprofesi di bidang petanian dan perkebunan,” papar Wabup Ferizal, Rabu (11/5/2016).

Di Limapuluh Kota, katanya, gambir, tembakau dan sirih sudah menjadi makanan dan minuman jadi. Hasil produksi petani ini bahkan sudah lama menjadi komodity ekspor. Tingginya tingkat produksi dan konsumsi tembakau, katanya, akan menjadi pintu gerbang realisasi kejasama perdagangan tembakau, antara Limapuluh Kota dengan Sumedang.

“Ada dua macam produksi tembakau yang sudah dikembangkan oleh petani kita, yakni tembakau hitam dan kuning. Angka produksi pertanian tembakau di daerah kami juga tinggi. Ada dua kecamatan yang memproduksi tembakau dalam jumlah besar, yaitu Kecamatan Situjuah Limo Nagari dan Kecamatan, Bukik Barisan. Kami serius dan berencana memasukkan agenda seperti ini ke RPJMD,” tuturnya.

Mendengar pemaparan Ferizal, Wabup Sumedang Eka Setiawan, mengaku sangat tertarik bekerjasama dengan Limapuluh Kota. Dia menyebut, kondisi geografis daerah Sumedang hampir mirip dengan Limapuluh Kota. Saat ini, lanjut Eka, Sumedang merupakan daerah yang memiliki produksi terbesar tembakau terbesar kedua setelah Garut.

Menarik dibaca