Ia menambahkan, jika melihat laju pertumbuhan provinsi yang mencapai 1,33 persen, sudah lebih tinggi yakni 2,29 persen. Sedangkan untuk pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumbar mencapai 5,1 persen dan Pasaman Barat lebih tinggi 5,7 persen.
Ketua DPRD Pasaman Barat, Daliyus K berharap Musrenbang RKPD bisa menyerap aspirasi yang disampaikan oleh rakyat ketika Musrenbang di tingkat bawah. Dengan keterbatasan anggaran tentunya harus diprioritaskan pembangunan yang telah dirancang. “Peningkatan infrastruktur kita masih perlu dibenahi. Jika ada program singkronisasi seperti pembangunan jalan ke daerah wisata maka perlu diprioritaskan. Sebab di Pasamab Barat ada 13 kejorongan yang masih tertinggal dan satu yang terisolir di Sungai Beremas,” katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Pasaman Barat, Jhoni Hendri mengatakan Musrenbang yang diadakan merupakan kegiatan strategis untuk melaksanakan pembangunan kedepannya. Apalagi Musrenbang ini sudah dilakukan ditingkat nagari dan kecamatan. Ia mengatakan Musrenbang RKPD Pasaman Barat mengarahkan pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia dalam rangka pengentasan kemiskinan dan ketertinggalan daerah.
“Melalui program yang dirancang melalui Musrenbang maka diharapkan pembangunan dapat lebih terarah dalam rangka pengentasan kemiskinan dan melepaskan Pasaman Barat dari daerah tertinggal,” katanya.