Industri Semen Tanah Air Over Supply, Nevi Zuairina Minta Moratorium

oleh

Politisi PKS ini menyarankan, untuk mengatasi oversupply di tahun 2021 ini adalah dengan menggenjot ekspor. Upaya peningkatan ekspor menjadi salah satu harapan bagi pelaku industri semen di tanah air untuk mempertahankan kinerjanya di tengah lesunya permintaan domestik akibat pandemi Covid-19.

Ia melanjutkan, hingga kuartal II/2021, upaya ini sudah menunjukan perbaikan. Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mendata ekspor semen dan clinker per April 2021 kembali menembus level 100 persen secara tahunan. Hal tersebut membuat produksi semen secara nasional melejit selama empat bulan pertama 2021.

“Saat ini ada 13 pabrik semen di Indonesia baik milik BUMN (termasuk anak usahanya), swasta nasional, maupun swasta asing jika merujuk informasi yang terdapat pada halaman resmi Asosiasi Semen Indonesia (ASI). ASI mencatat ekspor semen dan clinker pada awal kuartal II/2021 naik sebesar 120 persen secara tahunan menjadi 1,28 juta ton. Tujuan utama ekspor semen lokal adalah Banglades, China, Australia, Filipina, Peru, dan beberapa negara di benua Afrika. Namun adanya tren kenaikan eskpor ini belum menjadi jaminan untuk sustainability demand semen di tahun 2021”, jelas Nevi.

Legislator asal Sumbar ini menekankan, bahwa wabah pandemi belum ada tanda-tanda berakhir. Situasi ekonomi masih unpredictable. Karena itu, investasi di sektor harus hati-hati dan forecast yang terukur. Bila perlu, ditunda dulu hingga akhir tahun 2021 sampai situasi pandemi ini membaik.

Menarik dibaca