PADANG, SpiritSumbar.com – Kongres Kebudayaan 2022 bakal digelar pada Desember 2022.
Hal itu disampaikan Ketua Panitia Pelaksana, Kongres Kebudayaan 2022, Ir. Insannul Kamil, M. Eng, Ph.D pada Launching Kongres Kebudayaan 2022, di hotel Santika Premiere Padang, Selasa, 9 Agustus 2022.
Kongres kebudayaan ini direncanakan digelar pada bulan Desember tahun 2022 secara offline, online dan hybrid atau kombinasi keduanya.
Insannul Kamil menambahkan, Kongres dengan tema Menuju Indonesia Emas 2045 ini akan dihadiri oleh lintas negara di ASEAN.
Menurutnya, berbagai persiapan telah dilakukan guna menyukseskan Alek besar ini. Dia tegaskan, Kongres ini diharapkan akan makin mempertegas peradaban. Hal ini, seiring dengan makin pesatnya perkembangan tekhnologi digital.
Presiden Kongres Kebudayaan 2022, Prof. Dr. H. Musliar Kasim, MS mengatakan, kongres ini berangkat dari kegalauan terhadap peradaban Indonesia pada tahun 2045.
Kongres kebudayaam ini ujarnya, alternatif pertemuan untuk membahas persoalan yang dihadapi baik nasional maupun global.
Lanjutnya, nantinya akan diundang tokoh-tokoh kebudayaan dari Aceh hingga Papua, diundang juga para mantan presiden, Ketua DPR, Ketua MPR dan tokoh lainnya
Sementara, Ketua Dewan Pembina Yayasan Pusat Kebudayaan Minangkabau (YPKM) , Irman Gusman. mengatakan saat ini Indonesia berbangga dengan pembangunan fisik namun lupa mengisi jiwa batin dalam pembangunan ini.
“Jadi kongres kebudayaan ini upaya mengisi jiwa. Untuk membangun peradaban Indonesia, bahkan dunia,” ungkapnya.
Bahkan, menurut Irman Gusman, Indonesia bisa menjadi negara super power. Sebagaimana, Amerika Serikat dengan persenjataannya. Begitu juga, China yang berhasil menjadi superpower bidang ekonomi.
“Kita merupakan negera dengan penduduk keempat terbesar di dunia, setelah China, India dan Amerika Serikat. Selain itu, Indonesia memiliki ragam kebudayaan. Jadi, Indonesia berpotensi sebagai negara super power dibidang kebudayaan,” ujarnya.
Irman Gusman mengatakan kongres kebudayaan ini nanti dilakukan secara bertahap atau berepisode dan melibatkan negara-negara lain di ASEAN.
“Saat ini sedang dijajaki agar kongres ini lintas negara, dengan mengundang Presiden Singapura, Perdana Menteri Malaysia dan Presiden Indonesia, Ketua DPD RI, Ketua DPR RI,” ujar Irman Gusman.
Irman Gusman mengatakan kebudayaan yang dimaksud bukan hanya soal kesenian, kesusasteraan melainkan segala perilaku kehidupan, termasuk nanti pelaku usaha. (Salih)