Sementara itu, Tri Mumpuni masuk dalam 22 ilmuwan muslim yang berpengaruh, yang diterbitkan oleh Royal Islamic Strategic Studies Centre. Direktur Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (IBEKA) itu diketahui ikut mengembangkan kemandirian masyarakat di kawasan terpencil melalui pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH).
Untuk diketahui, PLTMH merupakan sumber energi lsitrik bagi wilayah yang belum terjangkau atau sulit dijangkau PLN dengan memanfaatkan potensi energi air di wilayah setempat untuk menggerakkan turbin.
Tri Mumpuni merupakan wirausahawati sosial yang sukses mengembangkan pembangkit-pembangkit listrik di daerah terpencil. Melalui hasil kerjanya membangun (PLTMH) bersama suaminya, Tri Mumpuni mendapatkan Nobel Ashden Awards 2012.
Ashden merupakan lembaga swadaya masyarakat Inggris yang terlibat dalam energi ramah lingkungan, di mana salah satu seorang penaungnya adalah Pangeran Charles.
“Ibu Tri Mumpuni yang dijuluki sebagai ‘wanita listrik’ berhasil membuat 61 desa terpencil yang awalnya gelap gulita menajdi terang benderang. Tentunya apa yang dilakukan Ibu Tri Mumpuni melalui IBEKA sangat membantu tugas pemerintah daerah,” terang LaNyalla.
“Selamat kepada Ibu Tri Mumpuni karena termasuk 22 Most Influential Muslim Scientists dalam daftar The 500 Most Influential Muslims yang diterbitkan Royal Islamic Strategic Studies Centre,” imbuhnya.