Dalam kondisi pandemi covid-19 yang belum kunjung usai ini, penyelenggaraan 1st ICGCS 2021 secara virtual diharapkan mampu menjadi media. Juga pioneer tempat bertemunya para scholar, civitas akademika, peneliti, akademisi, mahasiswa, pembuat kebijakan, pemerhati masalah gender.
“Serta lembaga pembangunan nasional maupun internasional dalam upaya menyiapkan langkah-langkah dalam menghadapi tantangan yang berkembang terhadap kesetaraan gender dan inklusi sosial,” ujar Dr Jendrius M.Si.
Dari penyelenggaraan 1st ICGCS 2021 kaga Jendrius diharapkan adanya suatu keputusan dan juga kesepakatan sehingga persoalan gender di ranah nasional dan internasional dapat diminimalisir.
“Seperti kita ketahui permasalahan ketidaksetaraan gender (gender equality ) masih terus menerus terjadi hingga saat ini di seluruh penjuru dunia,” ujar Direktur PGAK Unand itu.
1st ICGCS 2021 diketuai oleh Dr. Ike Revita, M.Hum dengan Andri Rusta, S.IP., M.PP sebagai sekretaris akan berlangsung sampai Selasa (31 Agustus 2021).
“Akar permasalahan dari masih banyaknya terjadi ketidaksetaraan gender antara lain pola asuh (nurture) dan budaya (culture) yang melekat didalam suatu daerah. Dari beberapa hasil riset juga dilaporkan bahwasannya melalui pola asuh netral gender juga mampu mendorong anak untuk menggali minat, bakat, karir dan hobi yang diinginkan,” ujarnya.