Oleh : Rahmat Hidayat (Guru SMPN 2 Sipora Mentawai)
Mengapa siswa kelas 6 (Enam) Sekolah Dasar di Batam pindah sekolah ke Singapura hanya bisa diterima duduk di bangku kelas 4 (empat) Sekolah Dasar di Singapura? ada apa dengan kualitas pendidikan kita hari ini?
Potret pendidikan diatas menjadi bahan diskusi penulis dan peserta lainnya guru dan kepala sekolah se Kabupaten Kepulauan Mentawai yang di pandu (Narasumber) widyaiswara LPMP Sumbar pada kegiatan Diklat Penguatan Implementasi Kurikulum 2013 tanggal 20 sampai 24 Februari 2019. di Hotel Jakarta Padang, Sumatera Barat.
Maju atau mundurnya kualitas pendidikan pada suatu negara di pengaruhi oleh banyak factor. Selain factor fasilitas, pembiayan, kualitas guru. System pembelajaran menjadi factor kunci memengaruhi kualitas pendidikan.
Meminjam pepatah minangkabau, “ambiak contoh ka yang sudah, ambiak tuah ka nan manang “ (mengambil contoh kepada yang sudah- sudah, belajar kepada yang menang). Dimana letaknya akar masalah dari tertinggalnya kualitas pendidikan kita dibandingkan Singapura ? Apa keunggulan Sistem Pendidikan Singapura?
Belajar dan mencari tahu apa keunggulan orang dan mengintropeksi dimana kekurangan kita adalah upaya sadar mengejar ketertinggalan.
Tonton Video Terbaik
https://www.youtube.com/watch?v=YKiOLlaxEGQ
Satu keunggulan yang menonjol, diantara pelbagai keunggulan lainnya dari system pendidikan di Singapura adalah pembelajaran dengan membiasakan siswanya belajar dengan berpikir Tingkat Tinggi (Hots) membudayakan pembelajaran dengan berpikir tingkat tinggi yang diakhir pembelajaran melakukan ujian dengan Soal Hots berpikir tingkat tinggi. Keunggulan ini mampu menunjukan kulaitas pendidikan Singapura menjadi terbaik di Asean saat ini.
Memahami kompetensi inti kurikulum 2013 dengan mudah ala minangkabau dapat diumpamakan dengan “seorang anak yang rajin ka surau, perangai elok, utak santiang, pandai bakarajo” seorang anak yang raji ke surau. tingkah laku baik, otak cerdas, pintai bekerja).
Inilah gambaran generasi, produk dari pendidikan yang diharapkan. Titik tekan revisi kurikulum 2013 yang terbaru adalah pembelajaran 4C ( comunikasi, colaborasi, creativity, chritikal thingking) artinya siswa pandai berkomunikasi dengan baik, mampu kerja kelompok atau bekerjasama. Sama-sama bekerja dengan tim, melakukan tugas tanpa disuruh.
Selanjutnya : Tahu dengan tugas pokok dan fungsi, mencari dan menciptakan [ ….. ]
Halaman