Karena itu sudah saatnya Pemprov Sumbar, pemko/pemkab di daerah ini mengambil peran dengan memanfaatkan karya-karya seni rupa terutama seni lukis sebagai salah satu aset berharga sebagai benda pajangan bernilai tinggi di banyak tempat dan lokasi dengan menyisihkan anggaran yang relevan sebagai suatu kebutuhan demi kehidupan seni lukis itu sendiri.
Pada akhirnya karya-karya berharga seni lukis dan senimannya dapat hidup dengan karya-karya yang dihasilkan hasil perjuangan dan kreatiitas seniman, ujar Nurnas lagi.
Kurator seni rupa Muharyadi dan Yasrul Sami dihadapan Nurnas dan sejumlah seniman muda, memaparkan perkembangan seni lukis di Sumatera Barat sejak era pra kemerdekaan bahkan hingga kini sangat menggembirakan ditandai bermunculannya karya-karya terbaik hasil penjelajahan kreativitas para seniman secara periodik setiap ruang dan waktu.
Kemudian tingginya frekswensi pameran seni rupa di berbagai tempat dan lokasi diantaranya di galeri Taman Budaya Sumatera Barat dan tempat-tempat strategis lainnya dapat dijadikan simbol hidup dan berkembangnya seni lukis di daerah ini dan juga di luar daerah yang dihasilkan urang awak seperti pulau Jawa diantaranya Yogyakarta, Jakarta, Bandung. Riau dan lainnya yang eksistensi dan kehadirannyanya perlu kita apresiasi bersama serta semua pihak, ujar Muharyadi dan Yasrul Sami memberi ilustrasi. (rel)