Hidup Hemat, Bumi Selamat (1)

oleh

Kita semua pastinya berharap, tidak ada panas yang menyengat dan tidak ada banjir yang mengkonfrontir. Yang kita inginkan adalah bumi memberikan kesejukan pada kehidupan.

Mau tidak mau, suka tidak suka konsep berkelanjutan (sustainable) harus terus didengungkan. Demi menyelamatkan peradaban manusia dari kehancuran lingkungan hidup.

Seruan-seruan tentang pembangunan yang berkelanjutan harus terus-menerus dilakukan. Media massa juga  harus lebih intensif dalam mengangkat isu-isu kerusakan lingkungan di berbagai daerah. Agar membuka mata kita semua akan situasi genting yang ada di depan mata.

Melihat tren kenaikan gas rumah kaca, setiap orang sebetulnya mampu berkontribusi dalam penyelamatan Bumi. Beberapa langkah sederhana yang masih bisa kita lakukan dalam membantu mengatasi isu global warming dalam kehidupan.

Menggunakan listrik seperlunya matikan selebihnya, salah satu upaya biasa yang dapat memberikan hasil luar biasa.  Tidak bisa dipungkiri penyumbang karbon terbesar sesungguhnya adalah bangunan. Di Negara kita, produksi listrik masih mengandalkan bahan bakar fosil seperti batu bara dan solar.

Pembakaran  sumber energi inilah yang menghasilkan jejak karbon di atmosfer. Karena itu, mengurangi penggunaan elektronik dalam rumah sama dengan mengurangi karbondioksida.

Gunakan lampu LED. Memang harganya jauh lebih mahal, namun LED mengkonsumsi listrik lebih sedikit ketimbang lampu biasa. Daya tahan lampu ini juga lebih lama. Sehingga menggunakan LED bisa juga dianggap sebagai investasi untuk lingkungan.

Hal ini juga berlaku dengan alat elektronik lainnya. Saat ini sudah banyak tersedia elektronik hemat listrik terutama pada produk-produk yang dikenal “memakan” banyak listrik seperti dispenser, mesin cuci, rice cooker, kulkas.

Pilihlah yang watt-nya paling kecil. Kemudian optimalkan bukaan pada jendela sebagai pengontrol suhu ruangan. Hal ini dilakukan guna menghindari penggunaan Air Conditioner (AC) yang notabene membutuhkan listrik yang banyak. Selain itu AC juga menghasilkan gas CFC (Chlorofluorocarbon) yang mampu melubangi lapisan ozon di atmosfer.

Walaupun memang sudah ada produk-produk AC yang mengaku non-CFC namun lebih baik dahulukan penggunaan kipas angin yang lebih minim dampak kerusakan lingkungannya.

Setelah semua alat elektronik kita dirasa sudah minim dalam penggunaan listrik, jangan lupa untuk mematikan alat tersebut ketika tidak dipakai.

Namun mematikan alat elektronik saja sebetulnya belum cukup, karena kabel elektronik yang masih tertancap pada stop kontak masih menarik arus listrik. Karena itu cabutlah kabel elektronik dari stop kontak ketika tidak terpakai. Mudahkan?

Selanjutnya

Menarik dibaca