Hidayat: Uang Ada, Tak Ada Alasan Gubernur Sumbar Hentikan BLT Tahap II

oleh

Memang disadari jumlah bantuan Rp600 ribu per KK per bulan selama tiga bulan dari Pemrov untuk April sampai Juni ini jelas tidak menyelesaikan problem ekonomi, namun setidaknnya BLT tersebut dapat membantu mereka bertahan dalam memenuhi kebutuhan pokoknya buat sementara menjelang kondisi membaik.

“Intinya, sebagai wakil rakyat saya bermohon dengan sangat kepada Gubernur agar meninjau kembali keputusan tidak melanjutkan pemberian BLT tahap kedua, kita contoh saja kebijakan pemerintah pusat yang melanjutkan pemberian BLT. Saya berharap BLT tahap kedua dari Pemrov. Sumbar tetap dilanjutkan,” tukas Hidayat.

Dijelaskannya, alasan keuangan Pemrov Sumbar yang juga membutuhkan banyak anggaran untuk kegiatan lain seperti Pilkada dan sejumlah kegiatan yang juga menyedot anggaran sebagaimana disebut Gubernur dinilai Hidayat tidak beralasan.



“Saya memahami bahwa postur APBD Sumbar yang awalnya Rp. 7 044 triliun berkurang karena PAD berkurang dan dana transfer dari pemerintah pusat juga berkurangnya mencapai Rp643 miliar lebih sehingga APBD menjadi Rp6,343 triliun lebih. Namun uangnya masih cukup ada dialokasikan untuk BLT tahap kedua,” ucapnya.

Berdasarkan hasil refocusing anggaran tahap I dan tahap II untuk penanganan covid19 sudah terpakai dana APBD lebih kurang Rp507 miliar, umumnya diambil dari Balanja Langsung yang awalnya Rp2,942 triliun lebih telah berkurang menjadi 2,098 triliun lebih. Angka pengurangan ini setelah akumulasi pengurangan dana transfer daerah dari pemerintah pusat ditambah penurunan proyeksi realisasi pendapatan asli daerah dari pajak dan retribusi daerah.

Menarik dibaca