“Biaya untuk pengecatan patung harimau itu tidak ada dalam anggaran bidang yang saya pimpin. Makanya saya tidak bisa berbuat untuk memperbarui catnya,” ujarnya.
Banyak pihak menyayangkan tersia-sianya perawatan patung harimau tersebut. Padahal, biayanya tidak seberapa, tetapi malah tidak masuk dalam anggaran Dinas PU Agam. “Dulu patung harimau itu nampak gagah, dengan belangnya yang menarik. Namun kini terlihat lusuh, bagaikan tak bertuan,” ujar seorang warga, yang mengaku bernama St. Rajo Bunsu, Selasa (2/8/2016).
Hal senada disampaikan Rizal (38) mengatakan keindahan Kota Kabupaten Agam Lubuk Basung itu tercermin pada Janction Simpang Tigo, apa lagi dilihat pada malam harinya sebagai tanda memasuki pusat Kota Lubuk Basung. “Maka dari sangat di sayangkan kalau Janction tersebit tidak di rawat,” paparnya
IRMAN NAIM