Hari Santri, PWNU Sumbar Hadirkan Cak Imin dan Maidir Harun

oleh

Img 20201019 Wa0077

Bagaimanapun, lanjut Prof. Ganefri santri harus menjaga etika serta tidak boleh kehilangan jati dirinya sebagai muslim yang berakhlaqul khorimah. Sehingga ada bedanya antara santri dan bukan, khususnya dalam bermedia sosial.

“Tidak bisa tidak. Di tengah revolusi gelombang keempat (4.0), santri harus kreatif, inovatif, dan adaptif terhadap nilai-nilai baru yang baik sekaligus teguh menjaga tradisi dan nilai-nilai lama yang baik,” ujarnya.

Ditambahkan Prof. Ganefri, yang didampingi Sekretaris PWNU Sumbar H. Sulaiman Tanjung, tahun 2030 Indonesia akan menghadapi bonus demografi. Dimana jumlah penduduk usia produktif, usia 15-64 tahun, lebih banyak dibandingkan dengan usia tidak produktif, diatas 65 tahun. Nah, di era ini, peranan santri sangat penting, jika tidak, santri hanya akan menjadi penonton dalam setiap perkembangan yang terjadi.

“Karena itu kita berharap, dengan webinar ini dapat memberi pencerahan pada para santri dalam meningkatkan inovasi dan kreativitas agar tidak tenggelam di era milenial ini. Teknologi akan selalu berkembang, santri jangan sampai tergerus oleh kemajuan zaman,” pungkas Prof. Ganefri.

Ditambahkan Sulaiman Tanjung, bagi masyarakat yang berminat mengikuti webinar yang diketuai oleh H. Ahmad Wira, M.Si, MA, Ph.D, bisa melalui zoom meeting dengan ID: 990 1077 5223 serta passcode: 381550.

Menarik dibaca