“Kami memang sempat berada dipersimpangan jalan, berhenti atau lanjut. Namun besarnya dukungan dari berbagai penjuru negeri yang disampaikan lewat jajak pendapat di Instagram resmi MkC di bulan November 2019 silam, membuat kami terenyuh. Kami sepakati tetap lanjutkan demi pesepakbola-pesepakbola usia muda yang tersebar di 179 kecamatan di Sumatera Barat,” lanjut Ola.
Dipersimpangan jalannya turnamen yang diganjar sertifikat rekor jumlah orang yang terlibat oleh MURI (Musium Rekor Indonesia) mencuat setelah “failed”nya misi tiga edisi sebelumnya yang bertujuan melahirkan pemain-pemain untuk tim sepakbola Pra PON Sumbar yang punya target lolos ke PON Papua 2020.
Harapan mulia menemui kenyataan. Tim Sumbar gagal merebut tiket ke PON Papua 2020. Di ajang prakualifikasi yakni Porwil X Sumatera 2019 di Bengkulu, Sumbar terhenti di play off melwan Sumut.
Baca : Catat, Ini Jadwal Minangkabau Cup III – 2020
Patah arang, campur aduk dibenak sosok-sosok di balik layar turnamen. Tapi ada tugas mulia nan mesti terus dikedepan. MkC telah menghidupkan seluruh sendi-sendi kehidupan sepakbola ranah minang.
Adalah jalan bagi pesepakbola muda yang selama ini minim kesempatan untuk menemui jalan prestasi ke level lebih tinggi.