Harga Sawit Terjun Bebas di Dharmasraya

oleh

DHARMASRAYA SpiritSumbar.com – Harga Tandan Buah Segar (TBS) Sawit terjun bebas dalam beberapa hari terakhir.

Anggota Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Kabupaten Dharmasraya dan perwakilan tokoh perwakilan petani sawit se kabupaten Dharmasraya tersebut, mengadakan kunjungan dan dialog dengan dua pihak perusahan pabrik sawit.

Yakni, Perusahan Sawit PT Dharmasraya Lestrindo (PT DL) Koto Padang, Kecamatan Koto Baru. Kemudian Pihak Perusahaan Perusahan PT Dharmasraya Sawit Lestari (PT DSL) yang berada di kecamatan Koto Salak, Kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat pada hari Selasa (28/06/2022)

Anggota Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Kabupaten Dharmasraya tokoh perwakilan petani sawit se kabupaten Dharmasraya mempertanyakan tentang terus merosot Harga Tandan Buah Segar Sawit (TBS) ditingkat petani sawit di kabupaten Dharmasraraya

Salah seorang tokoh perwakilan petani sawit se kabupaten Dharmasraya H.Masrul Maas mengatakan memang benar sekali berapa minggu harga Harga Tandan Buah Segar Sawit (TBS) sangat sedih dan pilu serta mengecewakan sekali. Padahal, salama ini menikmati hasil dari berkebun sawitnya.

Sekarang ini tidak sampai 30 persen hasil penjualan Tandan Buah Segar Sawit (TBS). Sebelumnya dari Rp 300 sekarang menjadi Rp800. Apa lagi saat ini kebutuhan sehari dalam rumah tangga tidak turun.

Belum lagi biaya operasional kebun sawit yang cukup tinggi saat sekarang ini. Dengan kondisi sekarang ini kita mengharapkan kepada pemerintah. Untuk memperihatikan para petani sawit sekarang ini dengan kondisi, Tandan Buah Segar Sawit (TBS) yang anjlok ini.

Kalau harga Tandan Buah Segar Sawit (TBS) naik akan meningkatkan ekonomi petani sawit kususnya kabupaten Dharmasraya ucap H.Masrul Maas.

Sementara itu di tempat yang sama Ketua Bidang Kemitraan dan lembaga DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Jhon Nasri mengatakan dengan anjlok harga Tandan Buah Segar Sawit (TBS) di Kabupaten Dharmasraya terhadap dua perusahan ini tanpa kebun ini.

“Sebelum berdiri kami seluruh para petani dan KUD Sawit mendukung untuk membangun dua perusahan tanpa kebun ini. Kami dari Anggota Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) serta Tokoh perwakilan petani sawit se kabupaten Dharmasraya melakukan kunjungan dan pertemuan kepada dua perusahan sawit ini,” ujarnya.

Mereka melakukan dialog tentang pembelian harga Tandan Buah Segar Sawit (TBS) oleh dua perusahan sawit tersebut. Tujuan adalah mempertanyakan rumus harga Tandan Buah Segar Sawit (TBS) yang harga di bawah angka Rp 100 di petani sawit.

Sedangkan harga yang di tetapkan oleh Dinas Perkebunan Propinsi Sumatera Barat pada saat ini adalah Rp 2.428 per kilogram penetapan tanggal 22 sampai tanggal 30 Juni tahun 2022 ini.

Selisihnya kalau memang deviasinya. Taroklah selisih harga 15persen. Seharus hingga ke petani sawit berkisar 2.000 rupiah atau 1.800 rupiah perkilogram. Ini yang dipertanyakan dalam pertemuan dan dialog sekarang ini.

Kami sebagai Ketua Bidang Kemitraan dan lembaga DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), memperjelas kemitraan nya kenapa harga Tandan Buah Segar Sawit (TBS) bisa anjlok pada saart ini tegas Jhon Nasri.

Kemudian humas Perusahan Sawit PT Dharmasraya Lestrindo (PT DL) Koto Padang, Zulkifli mengatakan kami disini adalah sebagai sebagai pekerja perusahan saja. Untuk masalah pasang surut harga pembelian Tandan Buah Segar Sawit (TBS) kami tidak tahu,harga tersebut adalah keputusan dari manajemen serta pimpinan Perusahan sawit yang di atas,apa keputusan nya itu yang kami laksanakan dan menjalankan tugas di Perusahan Sawit PT Dharmasraya Lestrindo (PT DL) ini.
Apa keputusan tetap berpatokkan dengan harga CPO dunia,dan kebijakan pemerintah pusat yang termasuk dengan kelancaran pemasaran minyak sawit,untuk di lapangan kita tetap jalan seperti biasa sesuai dengan aturan manajemen Perusahan Sawit PT Dharmasraya Lestrindo (PT DL) kita sehingganya pada saat ini Tandan Buah Segar Sawit (TBS) menumpuk yang kita lihat sekarang ini ucap Zulkifli.

Di lain tempat terpisah maneger pembelian Tandan Buah Segar Sawit (TBS) Perusahaan PT Dharmasraya Sawit Lestari (PT DSL) Salim yang di temui awak media mengatakan kalau untuk harga di perusahan karena tengki penampung sudah hampir penuh harga kita masih menentukan dengan harga yang lain di kabupaten Dharmasraya dengan harga 1.335 rupiah perkilogram,kenapa kalau kita membeli harga terlalu tinggi secara otomatis dengan modal kita tidak sanggup.maka kita harus mengikuti harga pasing yang mana pesing turun kita ikut turun kalau pesasing harganya naik kita juga ikut naik,dan kita tetap berpatokkan dengan harga CPO dunia,dan kebijakan pemerintah pusat serta manjemen perusahaan kita.Untuk saat ini kondisi perusahan pada tangki minyak CPO sawit hampir penuh dan kami menunggu intruksi dan perintah pimpinan kami tentang minyak cpo sawit yang kami produksi apakah dikirim ke pelabuhan atau masih tetap disini menunggu harga CPO dunia yang mulai membaik ucap Salim maneger pembelian Tandan Buah Segar Sawit (TBS) Perusahan PT DSL tersebut. (Eko)

Menarik dibaca