Hardi menilai bahwa sejauh ini PSI sebagai partai anak muda belum punya tempat di hati masyarakat, termasuk di Sumbar.
Menurut Hardi, salah satu faktor yang menyebabkan PSI belum dikenal di Sumbar karena kerja mesin partai yang tidak bekerja maksimal, ini dapat dilihat dari hasil survei Polstra Research and Consulting per Juli-Agus, PSI hanya memperoleh 0,5%.
“Tokoh PSI di tingkat nasional seperti Ade Armando yang notabene berdarah Minangkabau mestinya tahu karakteristik pemilih di Sumbar, sejauh ini menurut saya, pernyataan-pernyataan Ade di media kurang disukai masyarakat,” kata Hardi.
“Hal itu barangkali salah satu penyebab caleg PSI masih minim, khususnya di Sumbar, karena Ade sebagai tokoh partai terkesan terlalu berkoar-koar dan minim ide serta gagasan,” tambah Hardi.
Menurut Hardi lagi, mestinya sebagai partai baru, PSI lebih menyuarakan ide-ide dan gagasan milenial tentang arah bangsa ke depan di tengah masyarakat.