“Kita selalu menitipkan pesan, agar pelajaran seni dan budaya selalu dikaitkan dengan adat dan budaya di Pesisir Selatan. Seperti hari ini, ibu-ibu yang mengikuti pelatihan menggunakan baju kuruang basibah. Dan inilah adalah upaya kita dalam melestarikan budaya dari segi pakaian”ucapnya.
Nerosti, Dosen Universitas Negeri Padang selaku narasumber mengatakan bahwa empat materi muatan dalam pelajaran seni dan budaya dapat diajarkan menjadi satu keterpaduan melalui metode pembelajaran cooperatif learning. Sehingga siswa memiliki cakarawala luas terhadap empat muatan materi seni tersebut, seperti seni rupa,teater, tari dan musik.
Sementara, Nasirwan, Narasumber yang menjabat sebagai Kepala bidang SMP menyarankan supaya hanya dua materi saja yang diajarkan berdasarkan pilihan.
“Contohnya, semester sekarang belajar menyangkut materi seni rupa, semester depan pilih lagi seni lainnya. Sebab kalau dalam satu semester itu diajarkan empat muatan maka siswa akan mengalami kesulitan dan bingung. Hal itu berpatok dengan kurikulumnya”urai dia.
Ia mengatakan adapun metode pembelajaran yang bisa disesuaikan adalah proses pembelajaran seni dengan pendekatan scientifik.
Dalam hal ini, siswa mengamati fenomena dengan indera (mendengarkan, melihat, membau, meraba, mengucap dengan atau tanpa alat (untuk menemukan masalah).