Pada Kurikulum 2013 penekanan pada jenjang pengetahuan lebih diarahkan pada proses keterampilan berfikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skill) yang disingkat dengan HOTS.
Pembelajaran HOTS bukan berarti pembelajaran yang sulit dan rumit. Akan tetapi pembelajaran dan evaluasi yang dilakukan dengan mengajak anak untuk bisa menganalis sebuah keadaan dengan menggabungkan beberapa konsep pengetahuan yang telah dimilikinya.
Ada anggapan sebagian guru bahwasanya soal HOTS merupakan soal yang sulit. Sebenarnya tidak juga, ada soal yang sulit tapi tidak HOTS karena tidak membutuhkan analisis untuk menjawabnya. Sebagai contoh, tahun berapakah Tuanku Imam Bonjol wafat.
Untuk soal HOTS contohnya, Andi tinggal di Padang, sementara temannya Martin tinggal di Belanda. Perbedaan waktu antara Padang dengan Belanda 5 jam. Mereka sama-sama sekolah di jenjang SMP yang sederajat, proses pembelajarannya sama-sama dimulai dari pukul 7.30 sampai pukul 14.30. Pukul berapakah mereka bisa saling menelpon agar tidak mengganggu jam pembelajaran mereka di sekolah masing-masing.
Ketiga, tahu dengan apa diajarkan. Untuk memahami indikator diperlukan media, alat, bahan, strategi, metode, pendekatan, dan model pembelajaran yang digunakan. Pembelajaran dimulai dari yang kongkrit ke yang abstrak, dari yang mudah ke yang sulit, dan dari yang umum ke yang khusus. Kegiatan pembelajaran seperti ini dalam Kurikulum 2013 ditandai dengan adanya fakta, konsep, prinsip, prosedur, dan metakognitif.