Guru Halimah masih sempat mencuri pandang kepada tas yang diminta Ema isteri Arman. Tas itu bagus sekali menurut Guru Halimah. Ada logam yang melingkari setengah badan tas. Juga ada mainan menjuntai di samping tas dengan inisial CH. “Berapa?” suara Ema bertanya lagi, antara terdengar dengan tidak.
“Dua juta Bu,” jawab pelayan toko.
Bagi Guru Halimah jawaban itu bagaikan petir serasa menyambar dirinya. Seumur-umur Guru Halimah tidak pernah membeli tas seharga itu. Dia menundukkan wajahnya ke tas yang ada di pangkuannya. Sudah lusuh, talinya mulai mengembang dan kulitnya sudah ada yang terkelupas. Dulu dibelinya dua ratus sepuluh ribu. Tiba-tiba pelayan toko bersuara di dekat Guru Halimah, “Kalau ukuran Ibu ini nomor tiga delapan.” Guru Halimah terdongak melihat pelayan toko dan Ema sudah berada di dekatnya.
Halaman Berikutnya >>>
[ 1 ] [ 2 ] [ 3 ] [ 4 ] [ 5 ] [ 6 ] [ 7 ]