Jika seorang guru tidak mempersiapkan dirinya di era disrupsi, suatu saat mereka akan dieleminir oleh zaman. Pembelajaran yang diberikan hanya sekedar copypaste dari buku. Bahkan bukupun hanya sekadar tumpukan koleksi, tanpa dibaca. Jurnal penelitian kependidikan dicari saat dibutuhkan.
Pelatihan dan Workshop dilakukan untuk mengumpulkan angka kredit semata tanpa memberikan nilai tambah untuk meningkatkan kompetensi.
Solusi era disrupsi bagi guru adalah dengan melakukan pengembangan diri secara berkelanjutan. Seorang guru harus mampu mempergunakan teknologi, mengajar dengan inovasi dan kreasi. Mengajar tidak lagi secara konvensional yang mengandalkan ceramah, menggunakan lembar kerja siswa, dan pemberian tugas. Kegiatan pembelajarannya dilakukan dengan inovasi, kreasi, penggunaan beraneka ragam model dan media pembelajaran. Disamping itu harus juga bisa mempergunakan informasi teknologi untuk pembelajaran. Begitulah peran seorang guru di era disrupsi.