Beberapa waktu yang silam, untuk mencari sebuah artikel atau jurnal kita harus pergi ke perpustakaan atau toko buku. Kemudian, mencarinya sesuai tema yang dibutuhkan dengan memakan waktu yang sangat lama. Namun saat ini hal itu sangat gampang dilakukan. Disinilah, peran guru harus dioptimalkan, jangan sampai gurunya tidak melek teknologi.
Dengan kemampuan mempergunakan teknologi, seorang siswa yang disuruh mencari tugas atau membuat sebuah makalah. Mereka dengan mudah mencarinya di google dan mencetaknya. Mereka dengan gampang mengganti nama dan identitas saja. Kalau gurunya kurang tahu teknologi, tentu dia akan percaya dengan begitu saja bahkan akan merasa kagum. karena dia bukan guru di era disrupsi.
Untuk menjadi guru di era disrupsi, harus banyak membaca. Apakah itu membaca buku referensi, koran, majalah, jurnal, dan karya tulis ilmiah lainnya. Seorang guru jangan sampai minim informasi. Pengembangan diri guru disruption harus selalu di-update, jangan sampai terhenti.
Demikian juga dalam hal mengajar, penggunaan media infocus dengan menayangkan power poin sudah harus difamiliarkan oleh seorang guru. Seorang guru harus bisa membuat power point, mempergunakan word , exel, dan lain sebagainya.