Guru 4.0

oleh

Keempat, information and communication technology literacy atau literasi teknologi informasi dan komunikasi. Literasi teknologi informasi dan komunikasi menjadi kewajiban bagi guru dan harus dilaksanakan agar tidak tertinggal dengan siswa lain. Guru 4.0 harus menguasai literasi teknologi informasi dan komunikasi guna menghasilkan siswa yang siap bersaing dalam menghadapi revolusi industri 4.0.
Kelima, contextual learning skill atau pembelajaran kontekstual. Keterampilan ini sangat diterapkan guru di era pendidikan 4.0. Jika guru sudah menguasai literasi teknologi informasi dan komunikasi, maka pembelajaran akan lebih mudah dilaksanakan. Materi pembelajaran di era ini banyak berbasis teknologi informasi dan komunikasi, mulai dari jenjang sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Guru harus memperkenalkan konsep kontekstual ini dalam pembelajaran. Seorang guru tidak akan siap menyajikan materi pembelajaran yang sarat dengan kontekstual apabila guru tidak memiliki literasi teknologi informasi dan komunikasi.

Sangat diharapkan kesediaan seorang guru 4.0 dalam menghadapi era pendidikan 4.0. Tidak dapat dipungkiri saat ini guru disibukkan dengan beban kurikulum dan administratif yang sangat padat. Di sinilah kepiawaian seorang guru dalam menghadapi tantangan ini. Jika tidak, maka generasi muda kita akan tertinggal dan tidak mampu bersaing menghadapi implikasi revolusi industri 4.0. Guru 4.0 harus mampu menginspirasi, memberi sugesti dan memotivasi siswa agar mampu bersaing di era revolusi industri 4.0.
Semua pihak harus bersinergi meningkatkan kompetensi dengan berkolaborasi dalam orientasi pendidikan mendatang. Kinerja sistem pendidikan harus diubah agar dapat mengembangkan kualitas pola pikir siswa dan penguatan digitalisasi pendidikan yang berbasis aplikasi. Guru 4.0 juga harus bisa menyiapkan karakter siswa yang adaptif terhadap perkembangan zaman dengan tidak melulu menjadikan kecerdasan kognitif sebagai patokan. Semoga semua guru bisa menjadi guru 4.0.

Menarik dibaca