Kelak kalau sudah di dapat barulah berguna, bersama doa dan kerelaan mandeh (ibunya) pergi merantau merobah nasib. Malin terusir merantau menghindari cercaan sebagai pinyangek siso api pergi merantau yanh jauh, ungkap Irwan Prayitno.
Gubernur Irwan Prayitno, ada sesuatu yang rasa tidak masuk akan dari cerita legenda ini, dimana orang minang itu jatidirinya bukan anak durhaka kepada ibunya.
Apakah benar orang minangkabau itu berprilaku durhaka? Muncul pertanyaan yang kadang mengelitik kita.
Karena seperti yang diketahui orang minangkabau itu memakai garis keturunan ibu (matrilinial). Betapa orang minang itu amat menyanyangi ibunya.
Untuk itu kepada Dinas Kebudayaan agar melakukan kajian dan penelitian khusus ini dalam meretas nilai-nilai cerita malin kundang ini secara baik.
Apakah legenda Malin Kundang sebagai cerita nasehat bohong belaka untuk mendidik anak-anak kita tidak boleh durhaka pada ibunya.
Tolong ini lebih kaji secara nilai-nilai budaya dan karakter masyarakat minang yang sebenarnya melalui para ahli sejarah dan kebudayaan, apa benar orang minangkabau itu durhaka kepada ibunya ?, pinta Gubernur Irwan Prayitno.
Gubernur juga menyatakan banyak cara orang membuat kisah-kisah legenda dan cerita unik agar membuat daerahnya menjadi magnet kunjungan wisatawan, walau cerita itu tidak benar.