GRMS Menggeliat, Semua Elemen Mesti Ikut Terlibat

oleh

SPIRITSUMBAR.com. Sijunjung – Pembangunan Geoprark Ranah Minang Silokek (GRMS) dengan luas kawasan 1300 km2 meliputi Kec. Sijunjung dan Sumpur Kudus dengan penduduk 68.000 jiwa. Untuk Tahap 1 pembangunan dimulai 2019 ini sampai 2021.

Langkah awal yang akan dilakukan, Geosite Silokek, Perkampungan Adat di Nagari Sijunjung , Museum dan Perpustakaan Rajo Ibadat di Nagari Manganti serta Paru Biodiversity Senter.

Bupati Sijunjung Drs.H .Yuswir Arifin.MM.Dt Indo Marajo mengatakan dalam tahap 1 dimulai dari saltre Geosite Silokek.Tim kajian strategis akademisi dan pemerhati geopark sudan turun kelapangan dan konteks perencanaannya dikatakan siap noktah awal bisa di mulai tahun sekarang.

Untuk infrastruktur peningkatan jalan sudah ada aloksi dana 2019 Rp 12,5 miliar. Sedangkan untuk zoning parkir dari Dinas Parpora Rp 400 juta di depan pintu gerbang Silokek,kata H.Yuswir Arifin.

Dari hasil pengamatan dan studi lapangan kesiapan hadirnya GRMS tampaknya ada suatu celah kesiapan rancang bangun GRMS.

Hal ini di utarakan oleh pemerhati geopark pakde Pri sempat mengutarakan dasar_dasar buah pemikiran pembangunan GRMS tersebut.  Apalagi sudah dapat sertifikat Nopember 2018 lalu dari institusi terkait di pemerintahan pusat.Disini dia akan memberikan masukan nilai positif kebersamaan demi suksesnya GRMS.

Masyarakat di selingkar kawasan GRMS memang belum faham dengan Geopark. Karena belum ada sosialisasi  secara menyeluruh. Pembangunan Geopark baru diketahui oleh walinagari dan Perangkat Pemerintahan Nagari.

Meskipun kaum cendekiawan, akademis sudah sangat paham tentang apa itu geopark adalah taman bumi mewujudkan ketahanan konservasi. Tetapi masyarakat selingkar GRMS banyak yang ndak tahu.

Seperti halnya Jumat (12/7/2019) kebetulan Forum Kabupaten Sijunjung Sehat (FKSS) di undang oleh Pokja Nagari Sehat (PNS) Paru. Dalam rangka persiapan verifikasi tim dari pusat Wistara 2019 /6 tatanan Kabupaten/Kota Sehat (KKS).

Ketika ditanya sosialisasi tentang GRMS, mayoritas mengatakan belum ada.  apalagi Nagari Paru sebagai Biologi Senter. Sementara disisi lain sudah oncor-oncoran /dibomingkan geopark tersebut.

Bahkan kata Sekdakab Sijunjung Zefnihan, AP.M.Si pembangunan Kab Sijunjung itu rohnya geopark. Untuk itu, istilahnya hari masih pagi dalam langkah perjalanan pembangunan GRMS.

Sebaiknya Bupati Sijunjung H Yuswir Arifin Dt. Indo Marajo dan Tim yng terlibat dalam GRMS harus segera melakukan sosialisasi hadirnya GRMS.

Bukan ujug-ujug .Perencanaannya dimatangkan. Sekarang sedang berjalan juga sejalan dengan sosialisasinya sehingga masyarakat selingkar GRMS mengerti dan paham.

“Bukan cuma Wali Nagari atau perangkatnya saja tetapi termasuk elemen masyarakat yang ada di Nagari selingkar kawasan GRMS,”  papar Pemerhati Geopar Pakde Pri.

Tim ahli geopark dari akademisi jangan berkutat Saaltre Geosit Silokek ke Silokek saja. Sosialisasi secara menyeluruh door to door ke Nagari harus segera dilaksanakan Dan ini merupakan suatu kebutuhan yang ndak bisa ditawar-tawar ..nantilah,besuklah bla…bla..bla.Harus segera dilakukan,tambahnya.

Konteks perencanaan pembangunan GRMS harus botton-up dulu sebagai landasan adalah Sosialisasi kepada manyarakat.Kalau masyarakat sudah ada inisiasi dari pihak terkait GRMS dan sudah mengerti azas manfaat hadirnya GRMS barulah tahapan demi tahapan pembangunan dinulai dan digadang-gadangkan entah dalam berbagai promosi/ di bomingkan.(Riyon).

Menarik dibaca