Gerakkan Pendidikan Inklusi

oleh

Tapi sayangnya, di lapangan khususnya sekolah umum tujuan mulia dari Kementrian Pendidikan Kebudayaan ini agak mendapatkan sedikit hambatan. Sekolah umum yang bisa menampung anak berkebutuhan khusus ini belum mendapatkan pendidikan khusus pula dalam pelayanan untuk mereka. Sekolah-sekolah umum yang ditunjuk sebagai sekolah inklusi belum bisa berbuat banyak dikarenakan ilmu untuk menghadapi anak berkebutuhan khusus ini masih minim.
Pelayanan pendidikan anak berkebutuhan khusus di sekolah yang seharusnya maksimal terkendala karena potensi anak berkebutuhan khusus ini belum bisa tergali secara optimal karena keterbatasan tenaga pendidik khusus buat mereka. Contohnya, tenaga pendidik di sekolah umum, hamper tidak ada yang menguasai huruf broile yang sangat dibutuhkan oleh anak tuna netra. Bahkan, masih jarang tenaga pendidik di sekolah umum yang mengerti dan paham bagaimana berkomunikasi dengan anak tuna rungu.

Ini adalah hal yang sangat butuh usaha dan kerja keras, baik dari sekolah inklusi atau pemerintah dalam menyikapi hal ini. Pelaksanaan pendidikan inklusi di sekolah umum, tidak semudah membalik telapak tangan. Oleh karena itu, sangatlah dirasa perlu adanya Gebrakan pendidikan Inklusi agar tujuan mulia dari kementrian Pendidikan dan Kebudayaan terhadap anak berkebutuhan khusus ini bisa diwujudkan.
Gebrakan Pendidikan inklusi ini adalah sebagai berikut:
Pemerintah selaku pemegang kebijakan harus menyiapkan tenaga pendidik terlatih untuk anak berkebutuhan khusus di sekolah-sekolah inklusi. Ini bisa diambil langsung dari lulusan pendidikan luar biasa (PLB) atau memberi pelatihan khusus kepada tenaga pendidik yang sudah ada di sekolah-sekolah inklusi tersebut.

Menarik dibaca