Gempa, Sarai Sarumpun Tetap Latihan

oleh

Spirit Sumbar – Gempa bumi menghoyak Kota Padang dengan kekuatan 8,3 SR, Rabu (2/3/2016) pukul 19.49 wib. Dari informasi yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kekuatan gempa 8,3 SR  kedalamaan 10 km, berpusat 5,16 LS, 94,05 BT 682 km Barat Daya Kep. Mentawai Sumbar.  Tak lama berselang, terjadi kembali gempa susulan dengan kekuatan 7,8 SR.

Baca juga: Mentawai Dihoyak Gempa 8,3 SR, Padang, Berpotensi Tsunami

Walau gempa dirasakan terlalu kuat, namun sebagian besar masyarakat Kota Padang juga berhamburan ke luar rumah. Namun, masih banyak juga yang bertahan lantaran tidak merasakan goncangan gempa.

Ketua RT 04/RW 11, Kelurahan Banuaran Kota Padang, Sumatera Barat, Saribulih mengaku tidak merasakan sama sekali goncangan gempa. Malahan, dia merasa heran saat keluar rumah mau menuju masjid, karena jalanan komplek Perumahan Mitra Utama 2 telah dipenuhi masyarakat secara bergelombolan. “Saya tidak ada merasakan apa-apa. Bisa jadi saat goncangan, saya lagi mengambil wudhuk,” ujar Saribulih yang juga Sekretaris Sarai Sarumpun Kota Padang yang mengatakan, saat itu juga akan menggelar latihan Silat Sarai Sarumpun di Masjid Al Quwait.

Namun dia saat menuju masjid juga merasa kaget, lantaran berpapasan dengan para murid Sarai Sarumpun yang berlarian pulang. Padahal sebelum latihan, para bocah yang berumur antara 4 sampai 11 tahun itu diharuskan melaksanakan Shalat Isya berjama’ah di masjid. “Mereka berlarian pulang, padahal adzan Isya baru saja selesai berkumandang. Namun, Alhamdulillah mereka kembali ke masjid untuk melaksanakan Isya berjama’ah. Walau begitu, ada juga yang tidak ikut latihan,” ujarnya.

Walau dihoyak gempa, puluhan murid Sarai Sarumpun tetap menggelar latihan dengan penuh semangat. Malahan, mereka seperti tidak mempedulikan gempa yang baru saja mendera. Latihan yang dipimpin langsung Tuanku Sutan Boy Martafani itu justru baru selesai pukul 23.00 wib. “Pada latihan kali ini hanya satu tambahan murid dari rencana awal 5 orang yang akan bergabung. Bisa jadi mereka menunda bergabung karena gempa. Apalagi, murid yang akan bergabung itu tinggal di Rawang dan Palinggam, Kec. Padang Selatan,” ujar Agusri dan Yulisarman, Koordinator Sasaran Silat Sarai Sarumpun Masjid Al Quwait Banuaran.

Tak bisa dipungkiri, gempa dengan kekuatan 8,3 SR yang mengguncang Kota Padang, telah mengingatkan kembali pada musibah gempa 2009. Pada waktu itu, Perumahan Mitra Utama Banuaran, Kota Padang  porak poranda oleh dasyatnya gempa. Malahan saking traumanya, beberapa warga yang telah mendiami rumah yang didapat melalui KPR BTN itu, terpaksa melakukan over kredit atau menjualnya kembali pada pihak lain.  Padahal, mereka baru, beberapa bulan menghuni rumah yang didapat dengan susah payah tersebut.

PALIMO

Menarik dibaca