PADANG SpiritSumbar.com – Gempa 7,3 Magnitudo yang mengguncang Mentawai pada Kamis (25/4/2023) pukul 03.07 WIB telah menimbulkan kepanikan berbagai pihak. Karena, mereka memprediksi gempa tidak hanya menimbulkan korban jiwa, tapi juga merusak sarana dan fasilitas (Sarfas) umum.
BACA
- Gempa 7,3 SR Kembali Guncang Sumatera Barat.
- Gempa 7,3 SR Mentawai, Tsunami di Tanah Bala
- Gempa Mentawai 7,3 SR, Warga Sikabaluan Langsung Mengungsi ke Tamairang
Untuk mengurangi keresahan masyarakat, Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) memastikan bahwa Sarfas penyimpanan dan penyaluran BBM serta LPG di wilayah Sumatera Barat (Sumbar) dalam keadaan normal dan tetap beroperasi.
Berdasarkan catatan BMKG menunjukkan gempa bumi itu memiliki parameter update yang awalnya 7,3 magnitudo menjadi 6,9 magnitudo.
Berdasar laporan dari Integrated Terminal (IT) Manager Teluk Kabung, Padang, Sumbar, Dwi Haryono bahwa sejumlah pekerja dan operator yang sedang bertugas di IT Teluk Kabung merasakan gempa tersebut.
“Sekira pukul 03.07 setelah getaran gempa terasa berhenti, saya meminta kepada tim HSSE dan pekerja yang sedang bertugas untuk memeriksa kondisi Sarfas IT Teluk Kabung. Alhamdulillah kondisi Sarfas IT Teluk Kabung dalam keadaan normal, tidak ada kerusakan,” terang Dwi.
Lebih lanjut Dwi menambahkan, bahwa operasional di IT Teluk Kabung sempat dihentikan sekitar 1 jam guna memastikan bahwa Sarfas IT Teluk Kabung dalam keadaan baik, tanpa ada kerusakkan dan siap beroperasi.
“Setelah Sarfas dipastikan aman dan tidak ada kerusakan, kami melanjutkan operasional IT Teluk Kabung, hal ini semua kami lakukan untuk memenuhi aspek Keselamatan, Keamanan, dan Lindungan Lingkungan dalam menjalankan kegiatan operasional. Kami pun memantau informasi terbaru dari BMKG sebagai bentuk kewaspadaan jika ada potensi tsunami atau potensi gempa susulan,” ujar Dwi.
Seperti diketahui BMKG sempat mengeluarkan peringatan dini potensi terjadinya tsunami, namun peringatan tersebut sudah dicabut oleh BMKG. (Salih)