BALI SpiritSumbar.com – Selang beberapa saat kemudian, gempabumi besar mengguncang wilayah Bali-Tanjung Benoa.
Baca : Shireen, Jalan Pintas Membungkam Kebenaran
Tanah terasa bergelombang, dinding dan kaca ruang kelas bergetar, meja dan kursi bergoyang-goyang. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) seketika mengeluarkan peringatan dini tsunami di perairan Bali.
Sirine evakuasi darurat dibunyikan sebagai tanda kepada para siswa untuk segera menyelamatkan diri.
Merasakan guncangan kuat itu, para siswa kelas 3 dan 4 segera mengambil tas untuk menutup kepala dan bersembunyi di bawah meja. Setelah guncangan mereda, mereka kemudian diarahkan menuju keluar kelas di halaman sekolah.
Baca : Gaduh, Mengejar Mimpi Dengan Mudarat
Para guru yang memandu jalannya evakuasi mandiri segera menghitung kembali jumlah para siswa untuk memastikan tidak ada yang tertinggal di dalam kelas.
Tip & Trik
Setelah semuanya lengkap, para siswa diarahkan menuju ke tempat evakuasi sementara di lantai 6 sebuah hotel yang tak jauh dari sekolah.
Para siswa segera berlari dengan bergandengan tangan menuju tempat evakuasi yang telah ditentukan dengan tetap melindungi kepala dengan tas masing-masing. Setibanya di tempat evakuasi, semua siswa kembali dihitung dan dipastikan semuanya selamat dari potensi ancaman tsunami yang didahului oleh gempabumi.
Narasi di atas adalah tentang skenario yang dilakukan pada kegiatan evakuasi mandiri oleh 375 siswa SD No.2 Tanjung Benoa, sebagai bagian dari kegiatan pengurangan risiko bencana bersama dalam Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022 di Bali.
Simulasi evakuasi mandiri itu disaksikan langsung oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto S.Sos., M.M., Wakil Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Amina J. Mohammed,
Juga, Asisten Sekjen PBB Asisten Aministrator dan Direktur Biro Krisis UNDP Asoka Okai, Kepala Perwakilan PBB di Indonesia, Kepala Perwakilan UNDP di Indonesia, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati.
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali Made Rentin, jajaran pejabat eselon I BNPB, Tenaga Ahli BNPB, Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Bali, relawan dan media massa.