Yang pertama bagi remaja Masjid Zuama’, harus ikut meramaikan Masjid, shalat berjemaah, mengaji dan kegiatan amal lainnya. Kemudian mereka ditantang untuk mengadakan kegiatan lomba dalam peringatan Nuzul Qur’an. Sebagai pemula acaranya cukup dari kita untuk kita dulu.
Hasilnya, Minggu 12/5 terbentuklah kepanitiannya. Enam bidang lomba yang akan digelar 19 Mei mendatang adalah, tahfizh, nasyid, lomba azan, lomba penyelenggaraan jenazah, lomba bercerita dan lomba pidato.
Untuk masing masing cabang lomba dipilih ketua dan beberapa orang anggota. Intinya, semua harus terlibat dan bertanggungawab serta mencari peserta sebanyak banyaknya, tegas Yuli seraya mengingatkan waktu kita tak banyak jadi semua harus aktif. Soal hadiah jangan dicemaskan, kita akan bergerak bersama. Hadiahnya tak usah yang mahal, yang penting itu bermanfaat, saran Yuli lagi.
Usai kegiatan lomba, remaja Masjid lebih focus lagi menyiapkan pojok baca. Dari kalangan remaja Masjid terpilih beberapa orang yang terjun lansung mengurus pojok baca. Walau begitu semua diminta mengajak orang membaca sebanyak-banyaknya. Ajak adiknya, mama dan papanya, om dan tante dan orang orang sekelilingnya.
Kahadiran pojok baca/taman baca masyarakat di wilayah kota Padang Panjang diyakini ikut diapresiasi Pemko Padang Panjang, sebab, di Padang Panjang kini sedang gencar gencarnya gerakan literasi. Bahkan kini ada gagasan tiap rumah punya ruang baca. Muhammad Subhan, ketua FPL (Forum Pegiat Literasi), melalui The Public, berjanji donasi buku jika Pojok baca Zuama’ di launching nanti. (yetti harni)