Namun tentunya ke depan, tambah Bupati lagi, gedung megah tanpa mobiler yang mendukung dan koleksi buku yang cukup lengkap tentu akan terasa sia-sia.
“Karena keterbatasan APBD Tanah Datar, tentu besar harapan kami, kepada Perpustakaan Nasional RI sekiranya ada bantuan yang bisa kami jemput, tentu akan kami lakukan agar semua kebutuhan dan keperluan di perpustakaan ini semakin lengkap dan menjadi lebih representatif dan nyaman melayani pemustaka yang memanfaatkan gedung kita ini,” tukas Zuldafri.
Di kesempatan sebelumnya Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Tanah Datar Erizal Ramli menyampaikan, perpustakaan yang menelan biaya Rp.9,5 Milyar untuk pembangunan yang dimulai dari tahun 2017 lalu itu dilaksanakan karena bangunan perpustakaan sebelumnya sudah tidak representatif dan kurang layak lagi.
“Melihat animo masyarakat semakin meningkat terutama kaum pelajar untuk ke perpustakaan serta mendukung program pemerintah pusat dalam rangka pengembangan perpustakaan berbasis inklusi sosial yang diperlukan sarana dan prasarana, maka walaupun dengan keterbatasan dana dan semangat tinggi akhirnya di 2015 lalu kita canangkan untuk pembangunan dan baru bisa di mulai 2017 lalu,” ujar Erizal Ramli.