Gas Elpiji Langka, Ini Kata Anggota DPRD Padang

oleh

Spirit Sumbar – Bak nasib minyak tanah pengalihan yang sering hilang di pasaran sebelum dilakukannya konversi. Hal sama juga terjadi terhadap LPG (elpiji) 3 kg belakangan.

Ketua Komisi II DPRD Padang, Elly Thrisyanti mengatakan, pihaknya mewanti-wanti pertamina dan Pemko Padang dalam setiap rapat kerja agar melakukan pengawasan serius.

Boleh disebut, diulang dalam dua kali masa sidang. Pemko diminta memonitor gas elpiji 3 kilogram. “Ini konsekwensi dari konversi yang dilakukan oleh pemerintah. Jadi barangnya harus selalu ada. Jangan sampai masyarakat sudah bersedia konversi tetapi pasokan tidak dijaga,” kata Elly, di DPRD Padang, Selasa, (27/9/2016).

Menurutnya, pihak pertamina sudah mengetahui jumlah kebutuhan sebab selalu ada laporan dari agen ke pangkalan hingga ke pertamina. Dari kebutuhan masing-masing pangkalan sudah dapat diprediksi berapa kebutuhan gas masyarakat.

Sangat disayangkan kelangkaan ini terjadi sejak sebulan lalu. Berbeda bila keterlambatan hanya beberapa hari. Mungkin saja keterlambatan pengantar dan persoalan teknis lain. Namun, apabila sudah terjadi berminggu, Pertamina dan Disperindag harus turun lapangan.

“Tindak tegas bila memang ada spekulasi. Komisi II dengan tegas menyatakan, Disperindag harus turun melakukan pengecekan. Bila memungkinan, lakukan operasi pasar,” ungkap Elly Thrisyanti. Operasi pasar itupun, tetap dimonitoring agar manfaatnya betul-betul dirasakan oleh masyarakat.

Menarik dibaca