Gandeng Disbud Sumbar, Hidayat Gelar Dialog Kebudayaan

oleh

Sebagai Narasumber dalam dialog kebudayan Angkatan ke dua ini, Filolog Indonesia sekaligus Dosen di Universitas Andalas (UNAND), Pramono, berbicara tentang bagaimana manuskrip atau naskah kuno, yang telah ada selama ratusan tahun, sekarang dapat diakses melalui teknologi digital dan internet.

“Ini adalah langkah maju yang signifikan dalam melestarikan warisan budaya, dan Pramono menjelaskan bagaimana teknologi digital telah membantu dalam mendeteksi, merawat, dan memahami naskah kuno tersebut”, sebutnya.

Manuskrip atau naskah kuno yang memiliki arti manu itu tangan, scrip itu tulisan yang mana artinya tulisan tangan yang umurnya sudah ratusan tahun lalu, tetapi jangan dikira warisan budaya yang sangat tua, ini semakin kesini, melibatkan anak muda tidak hanya di Indonesia bahkan diseluruh dunia

“Saya memberanikan diri menjadi seorang pembicara dengan tantangan anak muda yang membicarakan mengenai naskah kuno yang telah ada sejak ratusan tahun lalu yang sekarang kita bisa mengakses melalu alat digital yang berkaitan dengan Internet”, ujar Pramono.

Dikatakannya, kemajuan dunia digital mempercepat akses terhadap koleksi yang umurnya ratusan tahun lalu tidak berada di Minangkabau, bahkan Indonesia dan dunia. “Ada suatu teknologi digital di Jerman yang bisa untuk mendeteksi satu riwayat satu kertas itu sudah dipakai ditulis”, ujarnya.

Menarik dibaca