Spirit Sumbar – Demi mempertahankan kehormatan diri, pengasuh asrama yayasan kasih abadi untuk mentawai (Kaum), jalan raya Tuapejat kilometer 1 Sipora Utara, Juwita, 19, tewas dengan kondisi menggenaskan, Senin, (21/3/2016), pukul 06.00 pagi. Dimana, pada bagian belakang pinggang korban ditemukan dua tusukan senjata tajam dan luka sayatan di bagian telapak tangan.
Kejadian baru diketahui oleh seluruh penghuni asrama sekitar pukul 3.30 Wib. Martinus, salah seorang penghuni asrama mengatakan bahwa, kejadian tersebut, baru diketahuinya setelah ada teriakan minta tolong dari penghuni asrama yang lebih dulu tahu kondisi Juwita.
“Saat saya masuk ke kamar Juwita, saya melihat seluruh penghuni asrama sudah berada di dalam kamar. Kodisinya, sudah dalam keadaan berlumuran darah, namun dia masih sempat mengatakan, kalau dirinya akan diperkosa oleh orang yang tidak dikenalnya,” kata Martinus.
Dalam keadaan tersebut, kata Martinus, seluruh penghuni asrama berinisiatif melarikan Juwita ke rumah sakit umum daerah (RSUD) kepulauan Mentawai jalan raya Tuapejat kilometer 9. Malang tidak dapat ditolak, perempuan asal desa Malakopak, kecamatan Pagai Selatan yang sudah banyak kehilangan darah tersebut, akhirnya meninggal dunia.