Lebih lanjut Gus Andri menuturkan bahwa ada 719 orang doktor di Sumbar dan Forsiladi merupakan wadah bagi para doktor lintas keilmuan dan lintas profesi untuk bersilaturahmi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek), dan pengabdian kepada masyarakat.
“Forsiladi akan menjadi jembatan bagi para doktor-doktor dengan stakeholder. Untuk pengembangan riset dan pengabdian kepada masyarakat melalui keilmuan yang miliki. Dan, Forsiladi itu multi disiplin keilmuan, sampai bidang keagamaan pun ada,” kata doktor jebolan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Purwokerto-Jateng ini.
Dalam program ke depan, kata Gus Andri, Forsiladi Sumbar akan melaksanakan diskusi-diskusi yang fokus pada satu keilmuan, kemudian memberikan rekomendasi-rekomendasi dari hasil diskusi tersebut ke pihak terkait, khususnya Pemprov Sumbar dan pemerintah kabupaten / kota.
Kemudian, lanjutnya, banyaknya penelitian-penelitian yang dihasilkan para doktor, Forsiladi akan berusaha menjadi jembatan dan menawarkan kepada dunia usaha untuk dapat menjadikannya sebagai produk, atau usaha yang berguna bagi masyarakat banyak.
“Pokoknya Forsiladi berusaha menjadi jembatan bagi para doktor dengan pemerintah dan dunia usaha, untuk kemajuan daerah. Hal ini diharapkan menjadi kontribusi sinergis para doktor dalam mewujudkan masyarakat madani di Sumbar,” tukas Gus Andri.