Spiritsumbar.com, Padang – DPRD Provinsi Sumatera Barat menggelar Foccus Group Discussion (FGD) dengan kajian Plus Minus Eksploitasi Panas Bumi di kantor tersebut, Rabu (14/2/2018)
FGD yang menghadirkan pakar panas bumi dari Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Bandung (ITB), terkait dengan gonjang – ganjing pengelolaan panas bumi di daerah Nagari Batu Bajanjang Kecamatan Lembang Jaya Kabupaten Solok. Pakar yang dihadirkan adalah Ketua Program Magister Eksplorasi Geotermal Universitas Indonesia, Yunus Daud dan dosen Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB Rina Herdianita.
Artikel Lainnya
Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat Hendra Irwan Rahim membuka diskusi yang juga dihadiri oleh Wakil Bupati Solok Yulfadri Nurdin itu menyebutkan, dengan kehadiran para pakar yang berkompeten tersebut diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik terkait pengelolaan panas bumi di Sumatera Barat. “Diskusi ini diharapkan menjadi pencerahan terhadap pemanfaatan panas bumi di Sumatera Barat. Kehadiran para pakar ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman kita dalam mengelola sumber daya alam di daerah kita,” kata Hendra.
Yunus Daud dalam paparannya mengungkapkan, geothermal atau panas bumi berbeda dengan minyak bumi, gas atau mineral. Panas bumi merupakan sumber energi terbarukan dan sangat ramah lingkungan. “Untuk mempertahankan sumber panas bumi, harus melestarikan alam pada kawasan itu seperti menjaga hutan tetap lestari,” terangnya.