Ditambahkan kreasi klakson oto itu sebetulnya berawal dari sebuah kreatifitas yang perlu disalurkan untuk menciptakan hal-hal baru dan bermanfaat juga positif.
Saya baru-baru ini pernah menghubungi kawan lama, salah satu sopir senior Broto (55) sebagai supir Bus Malam Jakarta-Jogya orang Lembah Tidar Magelangit istilahnya urang sekampuanglah dengan telephone celluler.
Dalam penuturannya dengan memakai klakson Telolet aduh sungguh asyik. Alhamdulillah bus yang saya bawa menjadi terkenal dimata pengguna jasa/penumpang, Insya Allah rejekipun bertambah. Banyak penumpang ingin menaiki bus yang saya bawa. Bahkan pengalaman saya, anak-anak TK, SD, SMP bahkan anak SMA pun tak ketinggalan, sampai nunggu-nunggu ketika bus masuk terminal Giwangan Yogyakarta kan saya bunyikan.
Kejadian ini dikala pada hari libur anak-anak tidak sekolah, sudah pada menunggu bus yang mau masuk ke terminal duduk-duduk ditepi trotoar. Anak-anak tersebut sudah siap dengan kamera Hp nya. Sementara anak yang lain sambil berdiri, jingkrak-jingkrak membawa slogan dari karton tulisannya bukan Om Telolet Om tetapi Mbah Broto Santoso Telolet Mbah! Akhirnya saya bunyikan sambil tertawa begitu pula para penumpang lainnya. Hati anak-anak puas jejingkrakan.