Padang Panjang, Spiritsumbar – Tumpah-ruahnya kehadiran jemaah dari dalam dan luar Kota Padang Panjang, informasi prestasi dan kebijakan kota, serta banyak jemaah “terjebak” keasyikan berfoto-foto di Islamic Center. Itulah sebagian sisi menarik dari lokasi kegiatan Shalat Ied di Masjid Islamic Centre (IC), Padang Panjang, Sumatera Barat, Sabtu pagi (22/4).
Pelaksanaan Shalat Idulfitri 1444 H di Padang Panjang, kota yang di sidang istimewa DPRD 23 Maret 1990 dikukuhkan berjuluk Serambi Mekah itu, juga terjadi di dua hari berbeda, Jumat dan Sabtu (21-22/4). Hari Jumat, Shalat Ied berlangsung di banyak Masjid, sedang Sabtu lebih terkonsentrasi di Masjid Islamic Centre.
Pelaksanaan Shalat Ied 1444 H di Masjid Islamic Centre, yang difasilitasi oleh Pemko Padang Panjang bersama Badan Pengelola Islamic Centre (BPIC), tampil sebagai imam, Alizar Chan dari Kepala Kemenag setempat. Sedang sebagai khatib, Ade Sehabudin (pengurus MUI dan BPIC Padang Panjang).
Kehadiran jemaah Shalat Ied di Masjid Islamic Centre — yang berdiri megah di lereng bukit, tepi selatan kota itu – diperkirakan teramai sejak masjid ini beroperasi Februari 2018. Jemaah selain memenuhi ruang masjid, termasuk tiga balkon sayap, teras kiri-kanan dan belakang, juga area plaza yang luas di sisi selatan dari masjid.
Sementara di sisi utara, terlihat saf jemaah mengisi apa saja ruang yang dimungkinkan untuk tempat Shalat. Di antaranya, seperti sebagian anak tangga masjid, sebagian areal taman, areal parkir di bawah tangga, dan sisa areal parkir kendaraan pengunjung (jemaah). Kehadiran jemaah betul-betul tumplek.
Parkir mobil pengunjung (jemaah) pun terlihat tidak saja memenuhi sebagian areal parkir di kawasan Islamic Centre, halaman Kantor BKPSDM dekat IC, tepi kiri-kanan jalan masuk ke IC dari pertigaan Koto Panjang (kl.500 M), tepi kiri jalan lingkar selatan di lereng bukit sebelah selatan komplek IC, dan lokasi terdekat lainnya.
Informasi diperoleh Spiritsumbar, jemaah selain datang dari dalam kota dan perantau, juga dari tetangga Kecamatan Batipuh dan X Koto Kab.Tanah Datar. Kehadiran warga dari tetangga itu dalam kegiatan seperti Shalat Ied, pawai 17 Agustus, pacu kuda dan kegiatan ekonomi di Padang Panjang sudah terjadi sejak berabad silam.
Karena, Padang Panjang, Batipuh dan X Koto (jamak disingkat; Pabasko) punya ikatan sejarah perjuangan kemerdekaan dan sosial-ekonomi. Di zaman Belanda, Padang Panjang jadi Ibukota Afdeling Batipuh dan X Koto dari 1888 M. Tidak heran, Kantor LVRI-nya di Padang Panjang bernama; LVRI Padang Panjang, Batipuh dan X Koto.
Sementara dari sambutan Walikota Padang Panjang, Fadly Amran sebelum pelaksanaan Shalat Ied di Islamic Centre, Sabtu pagi (22/4) itu, antaralain mengungkap banyak prestasi nasional diraih sejak Januari 2023 dan berbagai kebijakan layanan public yang sangat manusia dan humanis.
Terkait kebijakan public, antaralain;
-Banyaknya prestasi kota ini di level nasional
-Penyediaan beasiswa bagi ratusan pelajar kuliah di dalam dan luar negeri
-Layanan asuransi JPKM-PP bagi warga yang tidak punya kartu BPJS
-Layanan bantuan medis darurat di lapangan lewat Telepon PSC-119
-Layanan bantuan keamanan di lapangan lewat Telepon-119
-Sebagian besar koperasi di kota sudah bergeser dari pola konvensional ke syariah
-Penyediaan bus eksekutif bagi pelajar Padang Panjang di Pulau Jawa mudik lebaran
Sedangkan terkait prestasi, Padang Panjang di era Walikota Fadly (dilantik 10 Oktober 2018) ada ratusan prestasi nasional. Yang sempat diungkap Walikota Fadly hanya sejak sekitar Januari 2023, di antaranya;
-Terbaik-I di Sumatera penanganan dampak Pandemi Covid-19
-Ranking-8 di Indonesia ( Ranking-1 di Sumatera Bara) IGA Award 2022
-Tiga penghargaan nasional diraih sekaligus terkait kinerja PDAM;
a.Top Pembinaan BUMD 2023 untuk Walikota Fadly Amran
b.Top CEO BUMD 2023 untuk Direktur PDAM, Adrial A.Bakar
c.Top BUMD 2023 untuk PDAM Padang Panjang itu sendiri
-Walikota Fadly Amran masuk 10 nominasi penerima Anugerah TinarBuka 2023
Terkait lolosnya Walikota Fadly ke 10 nominasi peraih Anugerah TinarBuka 2023, penghargaan bergengsi terkait keterbukaan informasi publik itu, Tim Visitasi pusat telah datang melakukan penilaian tahap akhir, 11 April lalu. Tim itu terdiri Gede Narayana dan Rospita Vici Paulyn dari KI Pusat, Giyatono (Kemenkopolhukam), Benni Irwan (Kemendagri) dan Resty Adelia (Kemenpan RB),
Di Padang Panjang tim memperoleh fakta, soal keterbukaan informasi public sudah jadi kenyataan. Sebab, ada 3 saluran setidaknya yang sudah lama tersedia bagi public untuk menyampaikan usulan, saran, pertanyaan, kritikan sampai aduan kepada Walikota. Tiga saluran itu, terdiri Rumah Aspirasi, Telepon-112 dan Telepon Wali.(jym/yet).–