Setidaknya, katanya, dua alasan ini yang paling kuat menjelaskan hasil survei sebelum pencoblosan dengan hasil quick count. Mengingat quick count pun masih memiliki sampling error, maka pemenang Pilgub Sumbar sesungguhnya belum diketahui dan masih mungkin berubah. Jika sampling errornya plus minus 1 persen saja, itu sudah cukup mengubah hasil.
“Jika Mahyeldi-Audy turun satu persen dan Nasrul Abit-Indra naik satu persen, maka akan bertemu diangka 31%. Apalagi kalau sampling errornya plus minus 2 persen. Dan peluang Mulyadi-Ali Mukhni dan Fakhrizal-Genius Umar memang sudah selesai,” kata Erizal dalam laman Facebooknya. (*)
Tip & Trik
loading…