Selain tidak menemukan satupun pekerja atau kontraktor, Endre juga mempertanyakan adanya posko bakti TNI Manungal di proyek tersebut. “Sebetulnya ini menggunakan bantuan CSR atau tidak? Kok ada posko bapak-bapak dari Korem 032 Wirabraja di sini. Kenapa ada dua kegiatan dalam pembangunannya? Bukannya dalam pembangunan ini sudah ditunjukkan satu kontraktor untuk menyelesaikan? Tentunya dalam hal bantuan CSR ini pihak Pertamina tidak mungkin berkontrak dengan TNI,” tanyanya kepada perwakilan depo Pertamina Padang yang juga hadir dalam kunjungan itu.
Setelah melihat secara langsung kondisi pembangunan jembatan yang mangkrak, Endre berencana akan mempertanyakan persoalan ini ke bagian CSR PT Pertamina di Jakarta.
“Ada apa yang sebenarnya terjadi. Jika pembangunan ini terus berlarut dan tidak selesai sesuai direncanakan bisa merugikan masyarakat Bungus. Apalagi ini dengan kondisi kosong melompong tidak ada aktivitas pekerjaan layaknya proyek tidak bertuan,” pungkasnya.
DATUAK