Ekonomi Melambat, Pemimpin di Sumbar Harus Fokus

oleh

SpiritSumbar.com, Padang – Sumbar masih menghadapi tantangan perkembangan perekonomian dunia yang terus turun. Dalam lima tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Sumbar cenderung mengalami perlambatan dari tahun ke tahun.

Tahun 2014 sebesar 5,88 persen, tahun 2018 sebesar 5,14 dan tahun 2019 diperkirakan pada kisaran 5 sampai 5,2 persen. Lalu di tahun 2020 diproyeksikan paling tinggi 5,3 persen.

”Jika pemimpin Sumbar ke depan tidak fokus pada sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru, melakukan transformasi dan inovasi serta membangun sinergi dengan kabupaten dan kota, maka perekonomian Sumbar akan terus melambat,” ungkap Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumbar Wahyu Purnama A saat pertemuan dengan Jaringan Pemimpin Redaksi Sumatera Barat (JPS) di Kantor Bank Indonesia Perwakilan Sumbar, Rabu (15/1/2020).




Sektor yang bisa menjadi mesin pendorong pertumbuhan ekonomi Sumbar adalah pariwisata, di samping manufaktur. ”Pertanyaannya apakah industri cocok untuk Sumbar? Tidak. Karena jauh dari sumber bahan baku dan akses transportasi pengangkutannya sehingga menimbulkan biaya tinggi. Jadi, yang jelas-jelas aja dulu dikerjakan dengan fokus. Sektor pariwisata lebih masuk akal dan kembangkan itu,” kata Wahyu didampingi Deputi Kepala BI Perwakilan Sumbar Gunawan Wicaksono.

Menarik dibaca