PADANG, SpiritSumbar.com – Kencenderungan masyarakat Sumatera Barat (Sumbar) untuk berinvestasi di Pasar Modal terus meningkat. Hal ini akan berdampak positif terhadap perekonomian.
Namun, Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Sumatera Barat (Sumbar) Early Saputra mengingatkan, sebelum berinvestasi di Pasar Modal harus memperhatikan beberapa aspek.
“Investor harus paham tujuan berinvestasi dan jangka waktu. dan jangan hanya sekadar ikut-ikutan,” ujarnya pada Workshop Wartawan Pasar Modal di salah satu kafe di Kota Padang, Kamis, 18 Agustus 2022
Secara lebih rinci Early Saputra mengungkapkan pentingnya memahami syarat berinvestasi di Pasar Modal.
Hal yang pertama ujarnya harus legal dan logis (2L). “Legal berarti diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pastikan di sekuritas yang berizin dan mencari informasi sebanyak-banyaknya sebelum berinvestasi,” ujarnya.
Sedangkan Logis, berarti aktifitas dan keuntungan yang ditawarkan bisa diterima logika,” ujarnya.
“Hal yang tidak kalah pentingnya adalah memahami risiko yang terjadi. Setiap investasi pasti ada risiko, tidak ada investasi yang tidak ada risiko ini yang harus dipahami,” katanya.
Lalu sumber dana yang digunakan sebaiknya kelebihan dana bukan uang untuk kebutuhan sehari-hari.
Seterusnya, juga harus memahami konsep Paham, Punya dan Pantau (3P). Hal ini untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang sering terjadi.
Paham dalam berinvestasi, yakni harus menggunakan dana lebih, paham kesesuaian profil risiko produk investasi dengan profil risiko dari masing-masing investor, dan paham tujuan investasinya.
“Jadi sebelum berinvestasi pahami tujuan keuangan karena masing-masing orang akan berbeda tujuannya,” kata dia.
Dari tujuan keuangan yang berbeda aksinya akan berbeda sehingga tidak terjerat membeli saham berdasarkan referensi teman.
Punya dimaksudkan, memiliki produk investasi. Setelah punya akun saham harus berhati-hati dengan orang yang mengaku dari bursa padahal penipuan.
Selain itu investor mesti banyak berlatih untuk melakukan diversifikasi. Agar pertumbuhan portofolio investasinya dapat lebih stabil dan terjaga.
Pesan Pantau berarti, investor perlu untuk memantau secara berkala portofolio investasinya. Baik dari sisi pergerakan harga maupun kinerja perusahaannya.
“Pantau harga yang naik turun dan fluktuasi bisnis karena jangan sampai menyimpan saham perusahaan yang dulu bisnisnya bagus namun sekarang tidak lagi,” katanya.
Juga, update dengan berita dan informasi terkait produk investasinya. Agar meningkatkan pengetahuan sekaligus menambah pertimbangan dalam investasinya. (Salih)