“Ke depan, pihak Tiongkok ingin mendorong KRN (Kongres Rakyat Nasional) dan Komite Nasional KKPRT (Konferensi Konsultasi Politik Rakyat Tiongkok) untuk memperkuat komunikasinya dengan DPD RI melalui telephone, virtual, surat, dan lain-lain, kami juga mempersilakan delegasi DPD RI mengunjungi Tiongkok setelah pandemi terkendali,” kata Y.M. Dubes Xiao Qian.
Ajakan tersebut disambut dengan antusias oleh pihak BKSP DPD RI. “Sekira 15.000 siswa Indonesia bersekolah di RRT saat ini, sementara turis RRT ke Indonesia cukup besar sebelum pandemi, ini menunjukkan interaksi pada level warga negara sudah cukup besar,” kata Wa Ode Rabia Al Adawia, Wakil Ketua BKSP DPD RI.
Penguatan hubungan internasional bersifat dinamis sehingga pelibatan parlemen diperlukan untuk memperinci pencapaian diplomasi politik dan ekonomi kedua negara tersebut.
“Parlemen kedua negara, dalam hal ini termasuk DPD RI, perlu mengelola dinamika hubungan bilateral Indonesia dan RRT, untuk mendorong kerja sama yang lebih substantif dan saling menguntungkan,” kata Dr. Richard Hamonangan Pasaribu, Wakil Ketua BKSP DPD RI.
Senada dengan hal itu, BKSP DPD RI berpandangan aspek kerja sama daerah dapat menjadi salah satu isu pengembangan kerja sama kedua negara.