Padang Panjang, Spiritsumbar – Diangkat sebagai Direktur Rumah Sakit (RS) Paru milik Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) di Lubuk Alung, Padang Pariaman. Itulah jabatan dr.Ardoni, mantan Direktur RSUD Padang Panjang, sekarang. Sebuah lompatan karir yang relatif menarik.
Ardoni, alumni SMA Negeri Padang Panjang dan S1 kedokteran Unand Padang 1998 itu, dilantik jadi Direktur RS Paru Sumbar pada 31 Januari 2022 lalu. RS Paru Sumbar adalah RS Paru ketiga di Sumatera, setelah RS Paru di Medan dan di Palembang, sebut Ardoni yang dihubungi lewat telepon selulernya penghujung April 2022 ini.
Sebagai informasi, RS Paru Sumbar di Lubuk Alung itu tadinya merupakan Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4). Terus, lewat Perda Pemprov Sumbar No.11/2017 ditingkatkan statusnya menjadi Rumah Sakit Paru sebagai UPTD dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat.
Terkait upaya memacu peningkatan pelayanan RS Paru Sumbar, dr.Ardoni menyebut cukup banyak program yang hendak direalisasikan. Di antaranya, upaya mendapatkan akreditasi rumah sakit, merubah pola manajemennya ke badan layanan umum daerah (BLUD) dan mengurus kerjasama dengan BPJS.
Berkenaan kebutuhan merubah pola manajemen RS Paru Sumbar ke BLUD, sebab itu salah satu kiat sukses banyak RS milik pemerintah di tanah air. Itu pula salah satu kunci sukses dari kenaikan kontribusi RSUD atas PAD Kota Padang Panjang dari Rp 14 miliar ke Rp 51 miliar pada era pimpinan dr.Ardoni (2014 – Februari 2021).
RS Paru Sumbar Kelas-B yang berlokasi di Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman itu, sekarang di segi fisik tampil dengan tiga blok gedung bertingkat (tiga lantai) yang cukup megah. Itu terdiri Gedung IGD (Instalasi Gawat Darurat), Gedung Poliklinik dan Gedung Diagnostik. Jumlah 75 tempat tidur.
Di segi dukungan sumber daya manusia (SDM)-nya, RS Paru Sumbar memiliki 7 dokter spesialis, 7 dokter umum, 31 perawat. Sebanyak 7 dokter spesialis itu antara lain spesialis paru 2 orang, penyakit dalam 2 orang, mikrobiologi 1 orang dan anak 1 orang. Layanan penunjang antara lain, labor patologi, klinik mikrobiologi dan radiologi.
Lahir di Nagari Sumpu, Batipuh, Kabupaten Tanah Datar pada 1972, Ardoni memulai karir di PNS pada 2005 di Pemkab Tanah Datar. Di kampungnya di Sumpu, pantai utara dari Danau Singkarak itu, Ardoni adalah seorang ninik mamak dari suku Jambak bergelar Dt.Mulie sejak 2002 silam.(jym/yet).–