“GPM hendaknya digelar merata di semua kabupaten/kota di Sumbar, sehingga masyarakat bisa terbantu. Terutama masyarakat sejumlah daerah yang baru saja mengalami musibah bencana alam, salah satunya seperti di Pessel,” ulasnya.
Asisten II bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Sumbar Arry Yuswandi menjelaskan, mengantisipasi kenaikan harga saat hari besar keagaamaan nasional. Seperti selama Ramadhan dan Lebaran. Awal Maret lalu telah dilakukan rapat koordinasi lintas OPD terkait di Pemprov.
Rapat itu membahas tentang upaya menghadapi kemungkinan-kemungkinan terburuk. Jika terjadi kenaikan harga kebutuhan pokok ketika Ramadhan, dan juga jelang lebaran.
Bicara produksi beras, terang Arry, kondisi Sumatera Barat surplus hingga April mendatang. Beras produksi dari Sumbar juga banyak dibawa keluar.
“Meskipun beras kita sebahagian ada dibawa keluar provinsi, namun itu tidak mempengaruhi stok yang ada pada kita. Kita juga disokong dengan stok yang cukup dari Bulog. Hanya saja, untuk beras Sumatera Barat ini harganya memang berbeda dengan beras dari daerah lain. Beras kita termasuk jenis beras khusus, bukan lagi premium, tapi di atas premium, sehingga harganya tak bisa diintervensi,”katanya.