“Apabila permasalahan yang sama terulang kembali, maka akan berdampak pada penyusunan APBD Tahun 2025 dan juga Perubahan APBD tahun yang sama,” ujarnya.
Lebih lanjut Irsyad juga mengingatkan, memperhatikan realisasi pendapatan sampai semester pertama 2024 terutama bersumber dari PAD yang sudah mencapai 45,87 persen, serta perekonomian dan PDRB masyarakat yang semakin meningkat, masih terdapat potensi untuk meningkatkan target penerimaan. Hal ini diminta agar dioptimalkan.
“Demikian beberapa catatan strategis yang perlu menjadi perhatian dalam penyusunan Ranperda Perubahan 2024. Sesuai tahap pembahasan, fraksi-fraksi akan memberikan pandangan terhadap Ranperda ini, sebelum memberikan pandangan kami minta pada fraksi-fraksi untuk dapat mendalami muatan ranperda, baik dari sisi pendapatan maupun belanja, sehingga dapat dirumuskan masukan-masukan yang komprehensif,” tukasnya.
Sementara itu Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi dalam pemaparannya menyampaikan, pada Ranperda Perubahan APBD 2024 pendapatan daerah ditargetkan sebesar Rp6,877 triliun, atau mengalami peningkatan sebesar 4,42 persen dari APBD awal sebesar Rp6,586 triliun.
Untuk belanja direncanakan sebesar Rp7,037 triliun. Belanja ini juga mengalami kenaikan Rp219 miliar, atau sebesar 3,32 persen dibandingkan pada APBD awal sebesarRp6,818 triliun.